Hari Jumat mempunyai kedudukan tersendiri di dalam Islam, baik dari sisi keutamaan, sejarahnya dan juga disyariatkan amal-amalan sunnah yang berlipat ganda pahalanya. Karenanya, sangat wajar jika kita menyambutnya sepenuh hati dan suka cita, bahkan Rasulullah SAW juga menyebutnya sebagai hari raya. Jumat memang hari raya pekanan, yang kadang sering terlupakan. Anda bisa mengkaji lebih jauh seputar fenomena hari raya Jumat dalam postingan saya terdahulu : Jumat Hari Raya Pekanan Kita.
Agar kita bertambah semangat dalam menyambut hari Jumat, dan mengisinya dengan sekian amal unggulan, maka perlu kita sedikit melihat apa sesungguhnya keistimewaan hari Jumat. Berikut alasan kita bergembira di hari Jumat, sesuai dengan pengabaran hadits dan riwayat shahih diantaranya sebagai berikut :
Pertama : Karena Hari Jumat sebagai hari terbaik dan bersejarah Dari Abi Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: Hari terbaik terbitnya matahari adalah pada hari jum’at, pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu pula dimasukkan ke dalam surga dan pada hari itu tersebut dia dikeluarkan dari surga” (HR. Muslim) Sebagai hari terbaik, maka layaklah kiranya kita menyambut dengan segenap kebaikan dalam semangat dan niatan beribadah. Harus ada yang berbeda pada hari jumat, sebagaimana sejarah dan syariat kita telah mencontohkannya.
Kedua : Karena inilah hari raya kita Di antara keutamaan hari Jumat adalah Allah subhanahu wata’ala menjadikan hari tersebut sebagai hari raya pekanan bagi kaum muslimin. Dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya hari ini adalah hari raya, Allah menjadikannya istimewa bagi kaum muslimin, maka barangsiapa yang akan mendatangi shalat jum’at maka hendaklah dia mandi”. (Ibnu Majah) Setiap hari raya memunculkan keceriaan dan kebahagiaan, maka mari jadikan hari Jumat ini sebagai berbagi kebahagiaan, baik kepada orang lain maupun keluarga. Pastikan sedekah tertunaikan, dan pastikan menu hari penuh kenangan.
Ketiga : Karena pada hari Jumat doa kita lebih Mustajabah Kita berbahagia karena inilah hari terbuka peluang doa kita. Mari mengisinya dengan bermunajat kebaikan sembari melantunkan doa-doa penuh harapan, khususnya pada waktu-waktu yang mustajab sebagaimana diisyaratkan Rasulullah SAW. Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Abi Hurairah radhhiyallahu a’nhu bahwa Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya pada hari jum’at terdapat satu saat tidaklah seorang muslim mendapatkannya dan dia dalam keadaan berdiri shalat dia meminta kepada Allah suatu kebaikan kecuali Allah memberikannya, dan dia menunjukkan dengan tangannya bahwa saat tersebut sangat sedikit. ( HR. Muslim no: 852 dan Al-Bukhari no: 5294)
Keempat : Karena dosa-dosa kecil kita diampuni pada hari Jumat Siapa yang tidak punya dosa dalam menjalani hari-harinya ? Sungguh kita bukanlah malaikat yang bebas dari segala dosa. Setiap hari ada saja maksiat yang tanpa sengaja maupun sengaja kita jalani. Maka setiap jumat tiba, berharaplah ini menjadi momentum penggugur dosa. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda : Sholat lima waktu, dari Jumat ke Jumat, dan Romadhon ke Romadhon, adalah penghapus dosa antara satu dan lainnya selama dijauhi dosa-dosa besar. (HR Muslim dan lainnya)