Manchester United, Old
Trafford seakan berubah
menjadi medan perang.
Bagaimana tidak, di pertandingan yang
mempertemukan Red Devils
dengan Arsenal berlangsung
penuh emosi. Total delapan kartu kuning
dan satu kartu merah keluar
dari saku Steve Bennet yang
kala itu bertindak sebagai
pengadil pertandingan.
Kedua
tim akhirnya menyudahi laga dengan skor imbang kaca
mata. Namun yang menarik untuk
disimak adalah jalannya
pertandingan antara dua tim
papan atas Premier League
tersebut.
Arsenal yang kala itu
tengah meraih tujuh kemenangan beruntun
mengincar poin penuh atas
tuan rumah. Sepanjang pertandingan, para
pemain kedua tim kerap
terlibat friksi. Sampai akhirnya
pada menit ke-80, kapten
Arsenal, Patrick Vieira harus
meninggalkan lapangan usai mendapatkan kartu kuning
kedua.
Hukuman itu dia dapatkan
setelah terlibat konfrontasi
dengan striker Man. United,
Ruud Van Nistelrooy. Merasa
dirugikan wasit, spontan para
pemain The Gunners lainnya melakukan protes dan Van
Nistelrooy pun menjadi
sasaran karena dianggap
"mendalangi" pengusiran
Vieira.
Ketegangan tidak berhenti
sampai di situ. Anak asuh Alex
Ferguson memperoleh
kesempatan untuk menang di
laga ini setelah diberikan
hadiah penalti atas pelanggaran Martin Keown
terhadap Diego Forlan pada
injury time.
Van Nistelrooy yang ditunjuk
sebagai algojo penalti gagal
melaksanakan tugasnya.
Dengan emosional, Keown
bersama beberapa rekan
setimnya menghampiri striker asal Belanda itu dan
melakukan tindakan
provokasi terhadapnya.
Suasana tidak harmonis
memang terjadi di kedua kubu
sejak beberapa bulan terakhir.
Februari 2003, tim besutan
Arsene Wenger meraih Piala
FA setelah berhasil mengalahkan Man. United
dalam partai final yang
dipenuhi banyak kartu. Hanya dua bulan berselang,
pertemuan kedua tim kembali
terjadi. Pertandingan sarat
emosi ini berakhir dengan
dikartumerahkan nya Sol Campbell atas tindakan
menyikut terhadap striker
Man. United, Ole Gunnar
Solskjaer. Sanksi dari Asoasiasi Sepak
Bola Inggris (FA) tak bisa
dihindari oleh sejumlah pemain
Man. United dan Arsenal.
Keown yang pertama
melakukan provokasi kepada Van Nistelrooy dihukum tiga
laga dan harus membayar
denda 20 ribu pounds. Pada akhir musim, Arsenal
patut berbangga diri. Mereka
keluar mengambil gelar juara
liga yang pada musim
sebelumnya menjadi miliki
Roy Keane dkk.
Hebatnya lagi, The Gunners tak sekali pun
kalah dari 38 laga musim itu
dan mendapat julukan "The
Invincibles Arsenal"
setelahnya.
Trafford seakan berubah
menjadi medan perang.
Bagaimana tidak, di pertandingan yang
mempertemukan Red Devils
dengan Arsenal berlangsung
penuh emosi. Total delapan kartu kuning
dan satu kartu merah keluar
dari saku Steve Bennet yang
kala itu bertindak sebagai
pengadil pertandingan.
Kedua
tim akhirnya menyudahi laga dengan skor imbang kaca
mata. Namun yang menarik untuk
disimak adalah jalannya
pertandingan antara dua tim
papan atas Premier League
tersebut.
Arsenal yang kala itu
tengah meraih tujuh kemenangan beruntun
mengincar poin penuh atas
tuan rumah. Sepanjang pertandingan, para
pemain kedua tim kerap
terlibat friksi. Sampai akhirnya
pada menit ke-80, kapten
Arsenal, Patrick Vieira harus
meninggalkan lapangan usai mendapatkan kartu kuning
kedua.
Hukuman itu dia dapatkan
setelah terlibat konfrontasi
dengan striker Man. United,
Ruud Van Nistelrooy. Merasa
dirugikan wasit, spontan para
pemain The Gunners lainnya melakukan protes dan Van
Nistelrooy pun menjadi
sasaran karena dianggap
"mendalangi" pengusiran
Vieira.
Ketegangan tidak berhenti
sampai di situ. Anak asuh Alex
Ferguson memperoleh
kesempatan untuk menang di
laga ini setelah diberikan
hadiah penalti atas pelanggaran Martin Keown
terhadap Diego Forlan pada
injury time.
Van Nistelrooy yang ditunjuk
sebagai algojo penalti gagal
melaksanakan tugasnya.
Dengan emosional, Keown
bersama beberapa rekan
setimnya menghampiri striker asal Belanda itu dan
melakukan tindakan
provokasi terhadapnya.
Suasana tidak harmonis
memang terjadi di kedua kubu
sejak beberapa bulan terakhir.
Februari 2003, tim besutan
Arsene Wenger meraih Piala
FA setelah berhasil mengalahkan Man. United
dalam partai final yang
dipenuhi banyak kartu. Hanya dua bulan berselang,
pertemuan kedua tim kembali
terjadi. Pertandingan sarat
emosi ini berakhir dengan
dikartumerahkan nya Sol Campbell atas tindakan
menyikut terhadap striker
Man. United, Ole Gunnar
Solskjaer. Sanksi dari Asoasiasi Sepak
Bola Inggris (FA) tak bisa
dihindari oleh sejumlah pemain
Man. United dan Arsenal.
Keown yang pertama
melakukan provokasi kepada Van Nistelrooy dihukum tiga
laga dan harus membayar
denda 20 ribu pounds. Pada akhir musim, Arsenal
patut berbangga diri. Mereka
keluar mengambil gelar juara
liga yang pada musim
sebelumnya menjadi miliki
Roy Keane dkk.
Hebatnya lagi, The Gunners tak sekali pun
kalah dari 38 laga musim itu
dan mendapat julukan "The
Invincibles Arsenal"
setelahnya.